cerpen : Kisah Dua Sahabat - Bedelau
Headlines News :
Home » » cerpen : Kisah Dua Sahabat

cerpen : Kisah Dua Sahabat

Written By Deny on Tuesday 11 December 2012 | 23:19

KISAH DUA SAHABAT

Saat itu masa vakum semester empat, Ayu dan Nana  hanya datang untuk sarapan pagi di sekolah . setelah sarapan pagi dikantin favorit mereka di sekolah, merekapun duduk  dibawah pohon sambil menyaksikan  duel  tersengit antara dua kelas yang memperebutkan peringkat satu di cabang sepak takraw. Sayangnya, para penonton dan pendukungnya tidaklah sebanyak supporter  Indonesia Vs Malaysia diajang piala AFF Suzuki Cup 2010 dan  bahkan suporternya bisa dihitung dengan jari tangan ditambah jari kaki. Mau tau kenapa?....
Inilah tradisi siswa/i SMA Negeeri 2 yang belum banyak diketahui oleh orang luar. masa vakum yang biasanya menghabiskan waktu hingga lima hari, dimanfaatkan oleh siswa/i yang berasal dari luar kota selatpanjang untuk pulang kampung cong, heboh bukan? Dan bukan itu saja, yang paling  menyedihkan siswa yang  berasal siswa yang berasal dari Selatpanjang pun ikut-ikutan untuk tidak hadir dengan alasan lebih baik tidur dirumah daripada menyaksikan pertunjukan badut disekolah alias membosankan.           Sungguh ironis sekali mendengar pengakuan mereka, tapi apa yang hendak dikata,… Hehhehehe
Begitu juga yang dirasakan Ayu dan Nana, dua orang sahabat ini merasa bosan dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS, dari tahun ke tahun programnya itu-itu saja.tidak ada yang spektakulernya sama sekali.
“Yu, sepertinya setiap habis semester  acaranya begini melulu ya.” Kata Nana sambil berpangku pada lututnya. Tapi temannya hanya diam seribu bahasa, ucapan Nana tak ditanggapi Ayu, Nana langsung berteriak sekeras-kerasnya.
“Ayu…..!!!.” teriak Nana .  Ayu terkejut dari lamunannya gara-gara mendengar suara Nana yang menjerik keras bak suara meteor jatuh .
“Jadi , sejak tadi aku ngomong kamu gak dengerin sama sekali? .”Tanya Nana dengan marah.
“Oh, maaf ucuk, tadi aku ngelamun.” Jawab Ayu merasa bersalah.
“Ya sudah, tidak apa-apa, eh Yu, kamu ngelamun apa sih?.” Tanya Nana penasaran
Ayu pun menceritakan  apa yang ia lamunkan, dia mengatakan bahwa dia seperti gadis yang bodoh karena telah menerima cinta seorang adik kelas yang sok cool, padahal jujur saja ya… Ayupun heran apa yang sebenarnya dibanggakan dari anak bau kencur yaitu Dani. Adik kelas yang suka tebar pesona  kesemua cewek, dengan bermodalkan wajah yang pas-pasan  dipenuh segerombol biji  jambu   alias jerawat. Ngeri banget, sampai-sampai di sekolah dijuluki “Monster Pimples”. Julukan yang aneh bukan? Hehe
Yah, mau dikatakan apa lagi, Ayu sudah terlanjur menerima  Dani, akan tetapi akhirnya Ayu sadar. Sudah seminggu Ayu putus dengan Dani, dengan alasan yang menjungkirbalikkan logika. Penasaran ? langsung aja ambil hp mu ketik; “reg tau kirim ke rumah sakit” , kenapa  saya bilang rumah sakit, karena anda semua akan dibuat sakit perut akibat tertawa karena geli, sebab nya alasan Ayu memutusan hubungan dengan Dani karena Ayu mergoki Dani sedang memencet benjolan jerawat di wajahnya. Huh Ayu sepertinya ingin manggil gorilla buat  nendang monster pimples itu dari hadapannya dan terbang keluar angkasa dengan harapan lenyap dari hadapannya kalau bisa dari muka bumi ini.
“Yu, jalan yuks, jangan dipikirkan cowok jerawatan itu lagi, move on dong….” Kata Nana memulai pembicaraan setelah beberapa menit mereka terdiam.
“hah, kemana? Memangnya udah dibolehkan pulang?.”Tanya Ayu bengong.
“ya, boleh lah,  tuh kamu liat saja sekolah udah  mulai sepi, anak-anak pada pulang .”Jawab Nana
“ok lah.” Jawab Ayu.
Dan kedua sahabat itu pun bergegas meninggalkan sekolah dan menancap gas motornya
“good bye,baby good bye ! “teriak Ayu dan Nana disepanjang , entah setan apa yang merasuk jiwa kedua gadis belia yang sedang duduk dibangku kelas XI SMA itu , orang-orang yang malihat mereka disepanjang jalan hanya geleng-geleng kepala dan menyusut dada.
            Dengan berseragam olahraga langkap Ayu dan Nana pergi menuju ke Tenan, mereka membutuhkan udara segar untuk menjernihkan pikiran mereka. Secara, di Tenan penuh pepohonan,bebas polusi sekaligus asri.
            Ayu dan Nana dua orang yang berkepribadian berbeda, Ayu seorang gadis periang penuh imajinasi kreatif, blak-blakan dan ramah. Dia seorang gadis tidak selektif karena dengan mudahnya menerima laki-laki yang tidak jelas asal usulnya. Sedangkan Nana seorang gadis pendiam, dingin, kaku dan jomlo sejati . walaupun mereka sangat berbeda, tetapi mereka selalu mengisi kekurangan satu sama lain. Setelah sampai ditempat tujuan yaitu disebelah pohon karet yang rindang, Nana dan Ayu melepaskan lelah dan berteriak sekeras-kerasnya untuk melepas rasa sakit dihati alias (kegalauan) he…he…he…
Setelah  hampir satu jam bergalau ria di hutan dengan menggantikan posiis habitat aslinya alias menjerit-jerit  seperti  monyet kehilangan ekornya. Ayu dan Nana berinisiatif untuk pulang. Kali ini Nana yang mengendarai motor. Perlu diketahui bahwa Nana adalah pengendara motor amtir, ia sudah  lima kali tabrakan dalam delapan kali mengendarai motor, tetapi sayangnya, Ayu tidak mengetahui hal itu. Kemudian saat Nana membelokkan motor  di persimpangan, mereka dihadang oleh seorang alien yang nyasar kebumi lengkap dengan artribut badut alias orang gila. Nana terkejut dan langsung ingin menancap gas, tetapi itu tidak mungkin terjadi  karena orang gila itu tepat didepan merekadan jika ia melakukan itu maka dengan sengaja ia akan menabrak orang gila itu.
“Hah…tolong!.”pekik Nana tak karuan. Sementara ayu yang dibelakang hanya nyengir sambil nyapa orang gila itu, maklum Ayu orangnya  ramah, tidak sombong  dan rajin menabung.
“Hehe… pucuk dicinta ulam pun tiba.”  Kata orang gila itu  sambil  tertawa. Dia melangkah menghampiri mereka berdua. Namun Ayu tidak tinggal diam, dia langsung ambil alih kendali, ia langsung turun dan menggantikan posisi  Nana yang semakin histeris. Ayu dengan keahliannya mengendarai motor  langsung tancap gas menjauh  dari orang gila itu.
Setelah benar-benar jauh dari orang gila itu, merekapun tertawa geli  mengingat kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka benar-benar merasa  bahagia dan melupakan  kegalauan yang mereka alami. Kegalauan yang mereka rasakan  kabur dengan langkah seribu dan terbang  bagaikan kepulan asap menuju  ruang angkasa hingga langit ketujuh.



Oleh  : Norreha Roziyana
 SMA Negeri 2 Selatpanjang
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : spotline | Aneka Kuliner | top10rank
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bedelau - All Rights Reserved
smartblog group Pekanbaru thanks to Mas Template