cerpen: Arti Pengorbanan - Bedelau
Headlines News :
Home » » cerpen: Arti Pengorbanan

cerpen: Arti Pengorbanan

Written By Deny on Friday 6 December 2013 | 23:47


Arti Pengorbanan

Karya : Parlan
Kelas : XII IPA 2


Tersenyum ia memendangku dan berkata “ menuntut ilmu itu butuh pengorbanan, semakin banyak pengorbanandan kerja kerasmu maka semakin terbuka peluang mu untuk menjadi orang yang sukses.” Sejenak aku termenung memikirkan kata – katanya dan ternyata orang yang berhasil di hadapanku ini mempunyai kesulitan serta kepahitan dalam menuntut ilmu. Tak berhenti disitu ia juga banting tulang untuk memenuhi biaya kuliahnya.

Iya, Bang Arif namanya dia pun masih ada hubunagan keluarga dengan ku. Bang Arif pernah menjadi Guru, Kepala Desa, dan sekarang dia sedang berambisi menjadi Anggota Dewan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Bang Arif dikenal sebagai seseorang pekerja keras, rajin, dan jujur di kalangan orang – orang yang mengenalnya. Tetapi di balik kesuksesannya, ia  mempunyai berbagai kesulitan dalam menuntut ilmu.

Bang Arif dulu sekolah di SMA 1 N Tebing Tinggi, dia merupakan siswa yang rajin walaupun tidak begitu aktif, dia bertahan duduk dibangku SMA ini pun karena mendapat beasiswa untk kategori siswa yang pintar, bisa dikatakan dia hanya mengandalkan kemampuan otaknya. Meski pun dia sekolah sambil bekerja tetapi uang hasil kerjanya hanya bisa membantu orang tuanya untuk membayar uang kost serta biaya makan sehari – hari. Tak jarang dia terlambat dan mengantuk di sekolah karena kelelahan tapi itu tak menjadi alasan untuk dia bolos sekolah dan kondisi seperti ini pun ia jalani menjelang ujian akhir sekolah.


Bang Arif sempat bingung selesai sekolah dia melanjutkan ke perguruan tinggi atau tidak, itu pertanyaannya dalam hati.Saat itu orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh belum lagi membiayai kebutuhan adik – adiknya. Dia berpikir keluarganya tidak akan mampu untuk membiayai dia kuliah, tetapi Bang Arif tak menyerah sampai disitu walaupun kondisi keluarganya seperti itu dia tetap yakin dan mencoba mengikuti seleksi dari beberapa perguruan tinggi yang berada di Riau. Setelah dia dinyatakan lulus dari SMA N 1 TebinG Tinggi beberapa minggu kemudian dia juga dinyatakan lulus dan diterima di salah satu Universitas yang berada di Pekanbaru. Bang Arif sangat senang dan gembira mendengar berita tersebut dan tidak sabar ingin menyampaikan berita itu kepada keluarganya, keluarganya pun bahagia mendengar berita yang disampaikan Bang Arif , tetapi kemudian Bang Arif duduk dan termenung kebahagiaan itu pun menjadi kegelisahan “ apa keluargaku sanggup membayar biaya pendaftaran ulang yang harus dilakukan satu minggu lagi.” Tanyanya dalam hati. Pada waktu itu keluarganya tidak mempunyai simpanan uang sedikit pun.

Beberapa hari kemudian saat Bang Arif sedang duduk termenung Ibu nya pun datang menghampirinya dan memberikan Bang Arif sejumlah uang untuk memenuhi biaya pendaftaran kuliah, saat itu Bang Arif langsung memeluk dan mencium ibunya, tanpa banyak berkata dia langsung berangkat ke Pekanbaru untuk melakukan pendaftaran ulang. Selesai melakukan pendaftaran dia kemudian menelpon ibunya, setelah beberapa saat berbicara ibunya pun memberitau Arif “ belajarlah yang rajin Rif uang yang ibu berikan adalah hasil dari pengadaian satu – satunya tanah milik keluarga kita.” Kata ibunya. Mendengar perkataan ibunya dia pun tak mampu mengeluarkan kata – kata dari mulutnya, dunia seolah berhenti berputar dan air matanya pun tak tertahankan untuk mengalir. Dia merasa seolah – olah hanya memberi beban yang berat bagi keluarganya.

Melihat pengorbanan keluarganya Bang Arif pun berjanji pada dirinya sendiri “ aku tidak akan membebani keluarga ku lagi dengan biaya kuliahku.” Ujarnya dalam hati. Dari saat itu Bang Arif bekerja keras untuk membiayai kuliahnya tanpa sedikit pun meminta uang dari keluarganya, berbagai pekerjaan pun ia kerjakan asal dapat menghasilkan uang dan tentu saja uang yang halal. Tak jarang dia hanya makan satu kali dalam satu hari, itu pun masih mendiangan kalau nasi yang iya makan terkadang ia hanya makan sebungkus mie dalam satu hari. Begitulah pengorbanan dan hari – hari yang dijalani Bang Arif dari awal kuliah hinga selesai.

Tetapi pengorbanan yang ia lakukan berbuah manis, sekarang dia menjadi orang yang cukup sukses, dan dia meyakini kesuksesan yang dia raih saat ini adalah berawal dari ketulusan pengorbanan dari keluarganya oleh karena itu Bang Arif sangat mementingkan keluarganya dari segalanya.

Selesai………
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : spotline | Aneka Kuliner | top10rank
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bedelau - All Rights Reserved
smartblog group Pekanbaru thanks to Mas Template