Wah,
apa kata suami ketika mengetahui bahwa sang istri tidak perawan lagi.
Apalagi ini terungkap saat malam pertama. Ada lima pendapat yang
dirangkum cekau.com, mengapa kata 'perawan' menjadi pertanyaan besar di
benak para suami (bukan lelaki, ya).
Bila
persoalan 'perawan' dapat diketahui oleh suami saat pacaran, mungkin tak
menjadi permasalahan di kemudian hari. Sebut saja ketika di masa
pacaran, calon suami tahu, bahwa pasangannya (calon istri) adalah mantan
istri orang lain (janda). Bisa janda tak beranak, janda beranak satu
atau mungkin lebih.
Yang menjadi permasalahan bagi
kalangan suami adalah ketidakjujuran calon istri, secara diam-diam,
merahasiakan ketidakperawanan ini. Banyak alasan yang disampaikan para
wanita mengapa kaum hawa ini masih merahasiakan ketidakperawanan
tersebut kepada calon suaminya..
Dari berbagai alasan-alasan yang
diungkapkan kalangan wanita kepada cekau.com menyimpulkan bahwa kata
'perawan' tetap menjadi tabu dan rahasia aib bagi seorang wanita
terhadap lelaki (bukan suami, red). Sehingga, apapun yang terjadi pada
malam pertama, sang istri lebih menyerahkan diri pada situasi atau
keadaan saat malam pertama, atau usai berlangsungnya pernikahan.
Jadi apa yang dinikmati kalangan
suami ketika mengetahui sang istri tidak perawan lagi? Yang jelas, dari
112 responden berstatus suami mengatakan kepada www.cekau.com, bahwa
kata 'perawan' tidak menjadi beban psikologis di awal pernikahan.
Tentu ini ada syaratnya, yaitu
kejujuran seorang calon istri untuk mengatakan 'sebenarnya' alias bahwa
ia tidak perawan lagi. Ini harus diungkapkan sebelum pernikahan
berlangsung yang diijabkan oleh kedua calon pengantin.
Responden yang rata-rata menikah
lebih dari lima tahun ini, mengungkapkan bahwa kejujuran sang istri di
atas segalanya, sehingga akan mengalahkan 'perawan' pada malam pertama.
Karena, para suami akan siap menerima bila istrinya benar-benar tidak
perawan lagi mesti ada 'sesuatu' yang mengganggunya.
Ada lima pendapat, mengapa para
suami benar-benar menjadi 'beban' pikirannya ketika istri tidak
menungkapkan sedari awal soal keperawanan itu. Kelima pendapat tersebut
para suami menyebut:
1. Perawan menunjukkan bahwa cewek pandai menjaga diri
2. Perawan memberikan tanggungjawab kepada suami
3. Perawan adalah salah satu kejujuran seorang istri
4. Perawan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah cinta
5. Perawan adalah masalah besar
Hasil yang dirangkum
www.cekau.com, yang mengatakan pilihan pertanyaan satu: Perawan
menunjukkan bahwa cewek pandai menjaga diri, sebanyak 19,57 persen,
pilihan kedua, bahwa perawan memberikan tanggungjawab kepada suami
mencapai 22,10 persen. Diteruskan pada pertanyaan ketika perawan adalah
salah satu kejujuran seorang istri menjawab 17,01 persen, dan menjawab
perawan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah cinta menjawab 15,21
persen, serta terakhir pilihan bahwa perawan adalah masalah besar di
kemudian hari mencapai 26,11 persen.
Biasanya, para suami pun tidak
menanyakan sebab musabab mengapa istrinya tidak perawan. Para suami akan
mengerti. Tentunya, pengertian itulah, ada baiknya para wanita harus
menjawabnya sebelum ada pertanyaan lanjutan. Tapi, sang istri tidak
boleh mengungkapkan kata 'kejujuran' yang sebenarnya.
Artinya, ungkapkan sesuatu yang
sedikit 'berbohong' bahwa tak perawan disebabkan bukan karena sesorang
atau mantan pacar yang menggauli, tetapi lebih dikarenakan karena di
masa kecil jatuh. Bisa saja menyebut karena jatuh dari sepeda, atau
jatuh dari pohon, honda, mobil, dan seribu alasan yang bisa disampaikan
demi kebaikan, ikrar cinta berdua.
Nah, kaum hawa, cobalah
mengerti, bahwa keperawanan adalah hal penting yang acap diingat para
suami hingga akhir hayatnya. Kita tidak mengajari untuk berbohong dengan
sejuta alasan atas asal mula tak perawan lagi.
Yang perlu diingat: jika Anda
mengitu mudah memberikan keperawanan pada orang lain, yang Anda anggap
mencintai Anda, bagaimana nanti ketika Anda sudah bersuami, dan anda
nilai ada juga orang lain yang mencintai Anda, apakah Anda akan
selingkuh? Dan, memberikan keperawanan (mesti tidak lagi, red) kepada
orang itu? Waduh, cobalah pikirkan bagaimana nasib sang suami kelak.
sumber : cekau.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !