Cerpen : Perjuangan dan do'a Restu ibu - Bedelau
Headlines News :
Home » » Cerpen : Perjuangan dan do'a Restu ibu

Cerpen : Perjuangan dan do'a Restu ibu

Written By Deny on Thursday 13 December 2012 | 05:16


Perjuangan dan Do’a Restu Ibu


 Sebut saja namanya Elsa, anak kedua  dari keluarga yang terbilang miskin dengan orang tua berpenghasilan dari menjual sagu . setiap hari ia bersama ketiga saudaranya membantu ibunya mengayak sagu yang merupakan bahan pokok makanan alternatif selain beras. Orang tuanya bernama lela dan jafar, mereka mempunyai  empat orang anak semuanya perempuan yang rajin dan pintar-pintar. Keempat anaknya semuanya bersekolah.   Lina sibungsu masih dibangku sekolah dasar, leni anak ketiga  duduk di bangku SMP, sisulung wati sudah menginjak di bangku  sekolah menengah atas, dan Elsa sendiri baru duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP ). Lela dan jafar tetap bersemangat menyekolahkan keempat anaknya hingga menjadi orang yang sukses nantinya walaupun penghasilan mereka tidak seberapa.
          Elsa terbilang anak yang paling manja dari ketiga  saudaranya . pernah pada suatu hari pada  hari besar islam pada bulan safar. Pada bulan tersebut, biasanya orang-orang berkunjung ke Tasik nambus untuk mandi-mandi bersama dan berenang yang merupakan tradisi masyrakat seempat khususnya kota selatpanjang dan sekitarnya hingga sekarang. Elsa di ajak oleh teman- temannya untuk pergi ketempat tersebut, ia pun lansung menerima tawaran tersebut . ia bergegas menemui ibunya untuk memnta izin agar di izin kan pergi bersama teman- temanya. “ mak awak nak pegi ke tasik, boleh tak ?” Tanya elsa kepada ibunya.
“ tak usah nak, tasik tu jauh dengan siape kau nak pegi “ jawab ibunya.
“dengan kawan- kawanlah mak, boleh mak eh, boleh ee, setahun sekalinye mak” rengek elsa kepada ibunya .
Melihat elsa yang terus merengek ibunya pun tidak tega, ia pun mengizinkan elsa untuk pergi bersama teman-temanya. “ha yelah, tapi hati-hati nak!” pesan ibu kepada elsa.
“ye ye ye ye” elsa terlihat senang dan girang karena diizini oleh ibunya. “mak tapi mintaklah duit, senang nantik nak belanje dengan kawan- kawan “.kau nak brape?” Tanya ibu kepada elsa.
“ awak nak 5000 sebab tasik kan jauh, mestilah bawak duit banyak”. Jawab elsa sambil merayu ibunya.
“5000 tu banyak nak “ mak taka de duit segitu de nak” jawab ibu. Ibunya memang berat memberikan uang Rp.5000 kepada elsa, karena uang lima ribu saat itu mungkin sama halnya dengan uang  Rp.50.000 pada zaman sekarang. Namun takut anaknya kecewa dan bersedih, ibunya pun mengiyakan permintaan Elsa.
          Karena belum mempunyai uang ibunya meminjam uang kepada tetangga. Mendengar ibunya meminjam uang kepada tetangga, Elsa mengamuk dan menumpahkan satu tim sagu yang siap dijual kelantai. Inilah salah satu perangai elsa yang masih manja pada saat itu.
          Setahun kemudian elsa tamat dari bangku SMP dan ingin melanjutkan sekolah ke SMAN 1 pada saat itu. Namun ketika ingin melangakahkan kaki ketanah dari rumah untuk pergi mendaftarkan diri ke SMA tersebut. “ Elsa tak usah melanjutkan sekolah lagi nak, cukup sampai esempe aje, kite ni orang susah mak tak sanggup lagi nak biaya kau sekolah lagi nak” ucap ibunya sambil menangis karna sebetulnya ibunya tidak tega melarang anaknya sekolah, namun apakan daya biayalah yang menghambat perjuangan mereka untuk melanjutkan sekolah. Elsa pun sontak berhenti melangakahkan kaki dan diam terpaku mendengar ucapan ibunya. Elsa berlari kekamarnya dan menangis karna memikirkan masa depannya tanpa pendidikan ynag tinggi. Melihat perjuangannya dari mulai berternak ayam hanya untuk biaya sekolah nya saja. Ia juga menjual beberapa ayam hanya untuk mengambil ijazahnya di sekolah. Dalam hati Elsa tertanam semangat yang kuat untuk sekolah yang setinggi-tingginya dan menjadi orang yang sukses nantinya untuk membahagiakan kedua orang tuanya dan memutus rantai kemiskinan yang selama ini meraka tanggung. Namun harus terhenti di bangku SMP. Sebenarnya bukan Elsa saja yang harus berhenti sekolah lina, leni, dan kakaknya wati juga harus berhenti ditengah jalan. Mereka harus putus sekolah karna tidak sanggup membayar  SPP dan biaya lainnya.
          Perjuangan Elsa untuk menjadi orang sukses tidak pudar begitu saja hanya karna putus sekolah. Ia beranggapan bukan hanya orang yang sekolah tinggi saja yang bisa hidup sukses. Dengan bermodalkan semangat dan tekad yang kuat ia memutuskan merantau kenegeri jiran Malaysia untuk mengadu nasib disana. Tidak hanya di Malaysia ia juga mengadu nasib di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti  Jakarta. Di Jakarta ia dipercaya oleh pemimpin perusahaan kosmetik ternama di Indonesia yaitu kosmetik dengan merek dagang  Pixy  sebagai sekretaris. Memang aneh bukan, hanya dengan tamatan SMP bisa menjadi sekretaris di perusahaan ternama seperti PIXy. Ia dipercaya oleh bos perusahaan tersebut karna Elsa pintar dan berbakat.
          Bebarapa tahun kemudian perusahaan tersebut mengalami kemunduran dan dengan terpaksa Elsa di PHK oleh perusahaan tersebut dengan uang tolak Rp.35.000.000. denganbermodalkan uang tolak dari perusahaan tersebut Elsa memutuskan ingin berbisnis di Batam karena ia tahu betul  tentang pasar. Dan kota Batam merupakan tempat berbisnis yang paling cocok buatnya. Elsa tidak lupa dengan keluarga dan orang tuanya ia meminta izin kepada orang tuanya dan memohon doa restu dari orang tuanya. Hal yang menarik dari diri Elsa ini adalah setiap ia ingin mengembangkan bisnis baru ia selalu mengucapkan permintaan doa dan restu dari orang tuanya. Karna do’a restu dari orang tuanyalah ia bisa sukses mengembangkan bisnisnya. Hingga sekarang Elsa sukses mendirikan sebuah CV dan mempunyai lebih dari 10 toko dan butik di Batam. Mungkin tidak banyak orang bisa melakukan hal seperti ini bahkan orang dengan gelar sarjana, master, bahkan insinyur juga belum tentu bisa sukses seperti Elsa.
Selesai.........
Keterangan :
Mengayak sagu : proses mengolah sagu hingga menjadi Gumpalan kecil-kecil
Tim sagu          : wadah yang digunakan untuk menyimpan sagu yang sudah jadi
Tasik Nambus    : Danau yang dikelilingi hutan yang berada di Desa Tanjung Baru







Karya : Deni Afrizal
                                                Kelas : XII IPA2
SMA Negeri 2 Selatpanjang
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : spotline | Aneka Kuliner | top10rank
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bedelau - All Rights Reserved
smartblog group Pekanbaru thanks to Mas Template