Selatpanjang adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti,
Provinsi Riau, Indonesia.\
Kota Selatpanjang juga merupakan Ibukota Kecamatan Tebing
Tinggi, kota ini terletak di bagian pesisir utara Pulau Tebingtinggi dan
memiliki wilayah seluas 849,50 km2 dan jumlah penduduk berdasarkan Susnas 2010
sebanyak 76.763 jiwa dengan kepadatan 75,27 jiwa/km². Kota Selatpanjang juga
berjulukan sebagai Kota Sagu karena daerah ini termasuk salah satu Kawasan
Pengembangan Ketahanan Pangan Nasional karena penghasil sagu terbesar di
Indonesia. Sebelum pemekaran wilayah pada tahun 2009, Kota Selatpanjang berada
dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.
Sejarah
Kota Selatpanjang merupakan pusat pemerintahan kabupaten
Kepulauan Meranti, duhulu merupakan salah satu bandar (kota) yang paling sibuk
dan terkenal perniagaan di dalam kesultanan Siak.[1] Bandar ini sejak dahulu
telah terbentuk masyarakat heterogen, terutama suku Melayu dan Tionghoa, karena
peran antar merekalah terbentuk erat dalam keharmonisan kegiatan kultural
maupun perdagangan. Semua ini tidak terlepas ketoleransian antar persaudaraan.
Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang
barang maupun manusia dari China ke nusantara dan sebaliknya.
Daerah Selatpanjang dan sekitarnya sebelumnya merupakan
wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang merupakan salah satu
kesultanan terbesar di Riau saat itu.Pada masa pemerintahan Sultan Siak VII
yaitu Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (yang bertahta
tahun 1784–1810), biasa disapa Sultan Syarif Ali, memberi titah kepada Panglima
Besar Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha untuk mendirikan Negeri atau Bandar di
Pulau Tebing Tinggi. Selain tertarik pada pulau itu juga karena Sultan
Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi sendiri pernah singgah ke
daerah itu, tujuan utama Sultan Syarif Ali ingin himpun kekuatan melawan
kerajaan Sambas (Kalimantan Barat) yang terindikasi bersekutu dengan Belanda
yang telah khianati perjanjian setia dan mencuri mahkota Kerajaan Siak. Negeri
atau Bandar ini nantinya sebagai ujung tombak pertahanan ketiga setelah Bukit
Batu dan Merbau'' untuk menghadang penjajah dan lanun.
Maka bergeraklah armadanya dibawah pimpinan Panglima Besar
Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha pada awal Muharram tahun 1805 Masehi diiringi
beberapa pembesar Kerajaan Siak, ratusan laskar dan hulu balang menuju Pulau
Tebing Tinggi. Mereka tiba di tebing Hutan Alai(sekarang Ibukota Kecamatan
Tebingtinggi Barat). Panglima itu segera menghujam kerisnya memberi salam pada
Tanah Alai.Tanah Alai tak menjawab, Ia meraup tanah sekepal, terasa panas. Ia
melepasnya, “Menurut sepanjang pengetahuan den, tanah Alai ini tidak baik
dibuat sebuah negeri karena tanah Hutan Alai adalah tanah jantan, Baru bisa
berkembang menjadi sebuah negeri dalam masa waktu yang lama,” kata sang
panglima dihadapan pembesar Siak dan anak buahnya.
Panglima bertolak menyusuri pantai pulau ini. Lalu, terlihat
sebuah tebing yang tinggi. “Inilah gerangan yang dimaksud oleh ayahanda Sultan
Syarif Ali,” pikirnya. Armada merapat ke Tebing Tanah Tinggi bertepatan tanggal
07 April 1805 Masehi. Di usia masih 25 tahun itu, dengan mengucap bismillah
Panglima melejit ke darat yang tinggi sambil memberi salam. “Alha-mdulillah
tanah tinggi ini menjawab salam den,” katanya. Tanah diraupnya, terasa sejuk
dan nyaman. Ia tancapkan keris di atas tanah (lokasinya sekarang kira-kira
dekat komplek kantor Bea Cukai Selatpanjang). Sambil berkata, “Dengarkanlah
oleh kamu sekalian di tanah Hutan Tebing Tinggi inilah yang amat baik didirikan
sebuah negeri. Negeri ini nantinya akan berkembang aman dan makmur apabila
pemimpin dan penduduknya adil dan bekerja keras serta menaati hukum-hukum
Allah.”
Panglima itu berdiri tegak dihadapan semua pembesar
kerajaan, laskar, hulu balang, dan bathin-bathin sekitar pulau. “Den bernama
Tengku Bagus Saiyid Thoha Panglima Besar Muda Siak Sri Indrapura. Keris den ini
bernama Petir Terbuka Tabir Alam Negeri. Yang den sosok ini den namakan Negeri
Makmur Kencana Bandar Tebing Tinggi.”itulah nama asal muasal kota selatpanjang.
Setelah menebas hutan, membuka wilayah kekuasaan, berdirilah
istana panglima besar itu. Pada 1810 Masehi Sultan Syarif Ali mengangkat
Panglima Besar Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha itu sebagai penguasa pulau. Kala
itu, sebelah timur negeri berbatasan dengan Sungai Suir dan sebelah barat
berbatasan dengan Sungai Perumbi,seiring perkembangan waktu bandar ini semakin
ramai dan bertumbuh sebagai salah satu bandar perniagaan di kesultanan siak.
Ramai interaksi perdagangan didaerah pesisir Riau inilah
menyebabkan pemerintahan Hindia Belanda ikut ambil dalam bagian penentuan nama
negeri ini. Sejarah tercatat pada masa Sultan Siak yang ke 11 yaitu Sultan
Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin. Pada tahun 1880, pemerintahan
di Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi dikuasai oleh J.M. Tengkoe Soelong
Tjantik Saijet Alwi yang bergelar Tuan Temenggung Marhum Buntut (Kepala Negeri
yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak). Pada masa pemerintahannya di bandar
ini terjadilah polemik dengan pihak Pemerintahan Kolonial Belanda yaitu
Konteliur Van Huis mengenai perubahan nama negeri ini, dalam sepihak
pemerintahan kolonial Belanda mengubah daerah ini menjadi Selatpanjang, namun
tidak disetujui oleh J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi selaku pemangku
daerah. Akhirnya berdasarkan kesepakatan bersama pada tanggal 4 September 1899,
Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi berubah menjadi Negeri Makmur Bandar
Tebingtinggi Selatpanjang.J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi mangkat pada
tahun 1908. Seiring waktu masa diawal Pemerintahan Republik Indonesia, kota
selatpanjang dan sekitarnya ini merupakan Wilayah Kewedanan di bawah Kabupaten
Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Tebingtinggi.Pada
tanggal 19 Desember 2008,daerah selatpanjang dan sekitarnya ini berubah menjadi
Kabupaten Kepulauan Meranti memekarkan diri dari Kabupaten bengkalis dengan
ibukota Selatpanjang[2].
Geografi
Selatpanjang terletak berada bagian utara di Pulau Tebing
Tinggi secara Geografis terletak antara 0° 48' 36" - 1° 2' 24"
Lintang Utara, dan 102° 25' 12" - 103° 0' 0" Bujur Timur, membuat
Kota ini sangat strategis selain dekat dengan Negara Tetangga,Selatpanjang juga
berada dijalur pelayaran dan perdagangan Internasional Selat Malaka di Dua
Negara yaitu Malaysia dan Singapore,serta secara tidak langsung sudah menjadi
daerah Hinterland Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam dan Tanjung Balaikarimun
sekaligus juga berada Kawasan Segitiga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - Malaysia
- Singapore (IMS-GT). Posisi ini menjadikan Selatpanjang sebagai salah satu
daerah yang mempunyai potensi mengembangkan ekonomi sehingga memiliki daya
tarik investasi kedepan sebagai salah satu Kota Niaga di pesisir Riau. Kota
Selatpanjang terletak di Pulau Tebingtinggi,daerah pulau ini merupakan daratan
rendah dan sebagian wilayahnya masih terdiri dari daerah rawa-rawa dan hutan
bakau.
Secara administratif, Kota Selatpanjang berbatasan dengan:
Sebelah utara: berbatasan dengan Kecamatan Rangsang Barat
Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi
Barat dan Kecamatan Tebing Tinggi Timur
Sebelah barat: berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi
Barat
Sebelah timur: berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi
Timur
Kondisi Iklim
Kota Selatpanjang beriklim tropis yang sangat dipengaruhi
oleh sifat iklim laut, dengan temperatur berkisar 25° - 32° Celcius. Musim
hujan biasa terjadi antara bulan September hingga Januari, dengan curah hujan
rata-rata berkisar antara 809-4.078 mm/tahun,periode kering (musim kemarau)
biasanya terjadi antara bulan pebruari hingga Agustus. Angin berhembus
sepanjang tahun secara bergiliran, yaitu dari arah Utara untuk Januari sampai
April. Dari timur bulan April sampai Juli, dari arah Selatan Juli sampai
Oktober dan dari arah Barat Oktober sampai Januari.
Demografi
Penduduk Kota Selatpanjang berjumlah 76.763 jiwa (2010).
Dengan kepadatan penduduk 55 jiwa/km2.
Suku Melayu dan Tionghoa memiliki populasi yang sangat
dominan di Selatpanjang. Disamping itu juga terdapat berbagai suku lainnya
seperti Suku Jawa, Minangkabau, Bugis, Tamil / India, dll.
Ekonomi
Mata pencarian penduduk Selatpanjang secara umum masih
didominasi perdagangan, perikanan, perkebunan. Kota Selatpanjang dahulu dikenal
sebagai Kota Sagu, karena daerah ini dulu menghasilkan sagu dalam kuantitas
besar bahkan yang terbesar di Indonesia . Namun, sekarang produksi sagu diperkirakan
telah berkurang akibat banyaknya perkebunan sagu yang beralih fungsi menjadi
pemukiman penduduk seiring tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi di
daerah ini.
Budidaya Sarang Burung Walet
Penangkaran walet di Kota Selatpanjang saat ini bertumbuh
sangat pesat diseluruh penjuru kota. Hal tersebut memang memberikan keuntungan
signifikan terutama secara ekonomi yang cukup besar bagi warga masyarakat.Sejak
awal keberadaannya budidaya sarang burung walet menjadi primadona bagi masyarat
Kabupaten Meranti,terutama daerah kawasan Kota Selatpanjang.Dalam Jangka 10
tahun terakhir dari tahun 2000 sampai sekarang telah menjamur ratusan
penangkaran burung walet.hal tersebut dikarena permintaan komoditas sarang
burung walet sangat tinggi.Dari tempat ini sarang burung walet diekspor ke
Singapura dan Hong Kong (China).Ditempat ini harga sarang burung walet untuk
kualitas terbaik bisa mencapai 20 juta per kg,walaupun disinyalir pola
perdagangan melalui Black Market.Pedagang atau perantara biasa mendatangi
langsung ke lokasi lokasi produsen sarang walet dan perkilonya dihargai cuma 9
- 12 juta per kg, Nilai itu jauh berbeda bila sarang burung walet dikelolah
sendiri dan dijual langsung ke pusat perdagangan yang ada di Singapura dan Hong
Kong.
Tempat atau rumah penangkaran burung walet di daerah kawasan
kota Selatpanjang,pada umumnya dimiliki oleh masyarakat yang dimiliki kemampuan
finansial yang mapan,karena untuk membangun satu rumah biasa(kayu) perlu dana
sekitar 100 juta untuk ukuran 5x10x12 m.Biaya sebesar itu untuk komponen: Upah
borongan tenaga kerja sekitar 25 juta,bahan baku kayu 17 juta, dan sisanya
untuk perangkat budidaya itu sendiri.Pemelihara rumah walet tidak terlalu sulit
kecuali pada saat awal dengan memasang perangkap suara buatan dan membuat
sumber makanan walet dari nanas yan mulai membusuk.
[sunting]
Transportasi
Selatpanjang merupakan kota transit khususnya untuk
transportasi laut dari Pekanbaru menuju Pulau Batam/Tanjung Pinang atau Tanjung
Balai Karimun dan sebaliknya. Sejak tahun 2007 telah dibuka jalur khusus dari
Selatpanjang langsung menuju Batu Pahat, Malaysia. Dibanding dengan jarak
antara Selatpanjang dengan Pekanbaru dan Pulau Batam, jarak antara Selatpanjang
dengan Batupahat lebih dekat, waktu yang dibutuhkan hanya ditempuh sekitar 1,5
- 2 jam perjalanan.Daerah ini juga merupakan jalur transit keberbagai daerah
Riau seperti Bengkalis, Dumai, Siak Sri Indrapura, Duri. Karena letak strategis
itulah membuat Selatpanjang menjadi daerah pintu gerbang penghubung antara Riau
Daratan dan Riau Kepulauan. Disamping itu telah dibuka pembangunan jalan darat
menghubungkan Selatpanjang - Siak - Pekanbaru via roro dermaga rool on-rool off
(Roro)Kampung Barak,Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebing Tinggi Barat dengan
Desa Mengkapan,kawasan Buton,Kabupaten Siak.
Pariwisata
Objek Wisata Budaya Selatpanjang
Vihara Sejahtera
Sakti Selatpanjang
Tandu yang membawa
Dewa Qing Shui Zu Shi
Perayaan Imlek di Selatpanjang
Perayaan Hari Raya Imlek (Tahun Baru Imlek) adalah tradisi
pergantian tahun baru etnis Tionghoa. Imlek tak ubahnya seperti Tahun Baru
Masehi atau Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam. Imlek adalah nama
kalendar/penanggalan Cina berdasarkan peredaran bulan. Namun bagi umat lain
yang beraliran sama juga bisa merayakan Hari Raya Imlek. Acara Perayaan Imlek
memang sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap
tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk
Perayaan Imlek yang paling meriah di kawasan Provinsi Riau selain di
Bagansiapiapi dan Bengkalis. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti juga sudah menjadikan ivent perayaan Imlek sebagai salah satu asset
wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau.Puluhan ribu orang baik
dari dalam maupun luar Selatpanjang bahkan wisatawan dari luar negeri seperti
Singapura, Malaysia, Hongkong, China, Taiwan, Australia akan membanjiri Kota
Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan Imlek.Imlek bagi sejumlah
warga Tionghoa Selatpanjang yang berada di luar daerah maupun diluar negeri
dijadikan ajang Tradisi Mudik, ini sudah berlangsung lama bahkan mereka anggap
sebagai momentum penting untuk mudik ke tanah kelahiran. Walaupun puncak acara
Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 bulan
pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak (Bahasa Hokkian),tetapi
kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan
Imlek.
Mengawali penyambutan tahun baru imlek di selatpanjang di
pusatkan di Vihara Sejahtera Sakti, Selain mengelarkan sembahyang,yang paling
unik didaerah ini adalah warga yang merayakan juga berkeliling kota pada waktu
sore hari dengan mengunakan Bentor ( Becak Motor ) biasanya berlansung selama 6
hari. Sebelum puncak acara imlek biasa diawali Festival Kembang Api pada hari
Ke 5, durasi kembang api biasa berlangsung cukup lama,kurang lebih (±)sampai 3
jam lamanya,hal itu yang membuat ketertarikan wisatawan dari dalam maupun luar
negeri untuk menyaksikan,karena itu imlek secara tidak langsung menjadi ajang
promosi spektakuler wisata budaya unggulan yang ada di Kabupaten Kepulauan
Meranti
Pada puncak perayaan imlek merupakan hari dimana bertepatan
dilangsungkan perayaan untuk ulang tahun Dewa 清水祖師 Qing
Shui Zu Shi[3].(Bahasa Mandarin)/Ching Cui Co Su (Bahasa Hokkian)(nama
dewa).Pada moment ini warga Tionghoa menyakinkan bahwa sang Dewa tersebut
sedang turun ke bumi dengan maksud untuk mengusir unsur unsur kejahatan dan
memberikan kemakmuran dan ketentraman bagi warga kota Selatpanjang. Untuk itu
diadakan penyambutan khusus dengan menggotong tandu patung Dewa dan dipawai
berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai menggelar atraksi
tarian liong(naga),dan atraksi barongsai(singa) dan diiringi seni budaya jawa
reog ponorogo yang berasal dari Jawa Timur.Perayaan pada Cue Lak tersebut juga
diiringi oleh para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki oleh roh para
dewa yang biasa disebut Thangkie yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut
dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa tersebut, hal itu ada
kesamaan di Kota Singkawang ( Kalimantan Barat ) yang biasa dikenal Tatung.
Konon, perayaan Imlek di Selatpanjang dapat juga diartikan
sebagai sebuah rezeki bagi seluruh masyarakat yang tinggal di daerah ini. Oleh
karena itu tidak mengherankan apabila masyarakat yang non etnis Tionghoa
biasanya juga turut ikut meramaikan perayaan Imlek dengan iring-iringan reog
ponorogo (bagi masyarakat Jawa) dan atraksi-atraksi kesenian lain yang
merupakan tradisi dari daerah setempat.
Kota ini juga merupakan salah satu kota di Provinsi Riau
selain Bagansiapiapi yang mempunyai jumlah Kelenteng yang cukup banyak yakni
sekitar 20-an. Selain itu masih ada bangunan sejarah seperti Masjid Raya Darul
Ulum dan Gereja HKBP. Masjid Darul Ulum merupakan salah satu Masjid besar di
Kota Selatpanjang. Masjid ini merupakan ikon objek wisata yang juga menyedot
banyak kunjungan turis dari Singapura ataupun Malaysia.
[sunting]
Pagelaran Seni Melayu Tari Zapin
Zapin merupakan hasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat
pengaruh dari Arab. Tari Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan dikalangan
raja-raja di istana setelah dibawa oleh para pedagang-pedagang di awal abad
ke-16.Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur,
digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang
didendangkan. Musik pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama yaitu alat
musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut
marwas.Tarian ini biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran
laki-laki dengan perempuan. Pagelaran Seni ini biasa dilakukan pada hari hari
tertentu yang dianggap penting oleh masyarakat Selatpanjang seperti hari hari
besar keagaamaan ataupun dalam acara pernikahan.
Kelenteng Hoo Ann Kiong
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kelenteng Hoo Ann
Kiong
Objek Wisata Kuliner Selatpanjang
Selatpanjang juga dikenal sebagai kota kuliner.Daerah ini
terdapat bermacam jenis makanan yang punya ciri khas tertentu seperti:
Mie Sagu Selatpanjang
Rama rama lada hitam
Mie Sagu
Mie Sagu merupakan makanan khas dari daerah Selat
Panjang,dan sudah dikenal luas keseluruh penjuru indonesia,bahkan luar
negeri.Karena bahannya dari sagu,mie ini warnanya agak bening dan rasanya agak
kenyal,tekstur kenyalnya seperti karet gelang dan warnanya seperti bihun hanya
lebih bening dan ukurannya lebih besar. Rasa dan aromanya pun lain, punya ciri
khas, tidak seperti mie basah ataupun bihun.Penyajian makanan ini sudah beragam
tetapi pada umumnya penyajian digoreng dengan taburan kucai,tauge,udang,ikan
teri dll.
Mie Sultan
Mie ini juga makanan khas dari Selatpajang.Mie ini terdiri
dari campuran mie kuning yang telah direbus, bakwan udang, irisan telur, tauge,
dan irisan mentimun. Plus taburan bawang goreng dan irisan seledri. Kuahnya
dari kuah kacang yang kental dan mempunyai aroma rasa kacang yang sangat
dominan dalam rasa dan terasa pedas.
Rama Rama Lada
Hitam/Ma Cao Hey Selatpanjang
Rama rama adalah sejenis lobster lumpur (Thalassina
anomala/mud lobster). Masyarakat Selatpanjang menyebutnya sebagai rama-rama/Ma
Cau Hey atau lobster bakau. Bentuknya seperti lobster tetapi ukuran lebih kecil
selain lembut dagingnya, rasanya seperti daging kepiting ataupun daging
lobster, kaya akan gizi. Kandungan protein yang terkandung juga tinggi.Cara
penyajian biasa dimasak seperti memasak kepiting lada hitam dengan saus tomat,
cabe, nanas dan kacang yang digiling dengan jumlah minyak yang banyak. Hasil ini
rasanya unik dengan rasa manis dan pedas dari makanan laut yang tampak
aneh,makanan ini termasuk makanan lezat dan langka.
Miso
Miso adalah sejenis mie kuah,mie ini terdiri mie kuning dan
mie bihun yang telah di rebus dan ditaburi tahu,daging ayam,bawang goreng dan
irisan seledri dengan disiram kuah sup yang mempunyai ciri khas dengan aroma
yang kental dan harum serta dengan paduan kecap dan cabe rawit sehingga rasanya
keseluruhan terasa asin dan pedas.
Lontong Sayur
Lontong sayur adalah makanan yang sangat populer di
Selatpanjang, walaupun bukan makanan asli Selatpanjang, tetapi Lontong Sayur
Selatpanjang memiliki ciri khas tersendiri yang tentu saja berbeda dengan
Lontong Sayur di tempat-tempat lain. Sejarah makanan ini diselatpanjang sudah
bergitu lama, semenjak sebelum kemerdekaan. Walaupun telah mengalami perubahan
di kuah sayurnya yang terus mengikuti selera, namun yang masih tetap asli
adalah lontongnya yang masih menggunakan pembungkus daun pisang.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !