Arti Pengorbanan
Karya : Parlan
Kelas : XII IPA 2
Tersenyum ia memendangku dan berkata “ menuntut
ilmu itu butuh pengorbanan, semakin banyak pengorbanandan kerja kerasmu maka
semakin terbuka peluang mu untuk menjadi orang yang sukses.” Sejenak aku
termenung memikirkan kata – katanya dan ternyata orang yang berhasil di
hadapanku ini mempunyai kesulitan serta kepahitan dalam menuntut ilmu. Tak
berhenti disitu ia juga banting tulang untuk memenuhi biaya kuliahnya.
Iya, Bang Arif namanya dia pun masih ada
hubunagan keluarga dengan ku. Bang Arif pernah menjadi Guru, Kepala Desa, dan
sekarang dia sedang berambisi menjadi Anggota Dewan di Kabupaten Kepulauan
Meranti. Bang Arif dikenal sebagai seseorang pekerja keras, rajin, dan jujur di
kalangan orang – orang yang mengenalnya. Tetapi di balik kesuksesannya, ia mempunyai berbagai kesulitan dalam menuntut
ilmu.
Bang Arif dulu sekolah di SMA 1 N Tebing
Tinggi, dia merupakan siswa yang rajin walaupun tidak begitu aktif, dia
bertahan duduk dibangku SMA ini pun karena mendapat beasiswa untk kategori
siswa yang pintar, bisa dikatakan dia hanya mengandalkan kemampuan otaknya.
Meski pun dia sekolah sambil bekerja tetapi uang hasil kerjanya hanya bisa
membantu orang tuanya untuk membayar uang kost serta biaya makan sehari – hari.
Tak jarang dia terlambat dan mengantuk di sekolah karena kelelahan tapi itu tak
menjadi alasan untuk dia bolos sekolah dan kondisi seperti ini pun ia jalani
menjelang ujian akhir sekolah.
Bang Arif sempat bingung selesai sekolah dia melanjutkan ke
perguruan tinggi atau tidak, itu pertanyaannya dalam hati.Saat itu orang tuanya
hanya bekerja sebagai buruh belum lagi membiayai kebutuhan adik – adiknya. Dia
berpikir keluarganya tidak akan mampu untuk membiayai dia kuliah, tetapi Bang
Arif tak menyerah sampai disitu walaupun kondisi keluarganya seperti itu dia
tetap yakin dan mencoba mengikuti seleksi dari beberapa perguruan tinggi yang
berada di Riau. Setelah dia dinyatakan lulus dari SMA N 1 TebinG Tinggi
beberapa minggu kemudian dia juga dinyatakan lulus dan diterima di salah satu
Universitas yang berada di Pekanbaru. Bang Arif sangat senang dan gembira
mendengar berita tersebut dan tidak sabar ingin menyampaikan berita itu kepada
keluarganya, keluarganya pun bahagia mendengar berita yang disampaikan Bang
Arif , tetapi kemudian Bang Arif duduk dan termenung kebahagiaan itu pun
menjadi kegelisahan “ apa keluargaku sanggup membayar biaya pendaftaran ulang
yang harus dilakukan satu minggu lagi.” Tanyanya dalam hati. Pada waktu itu keluarganya
tidak mempunyai simpanan uang sedikit pun.
Beberapa hari kemudian saat Bang Arif sedang
duduk termenung Ibu nya pun datang menghampirinya dan memberikan Bang Arif
sejumlah uang untuk memenuhi biaya pendaftaran kuliah, saat itu Bang Arif langsung
memeluk dan mencium ibunya, tanpa banyak berkata dia langsung berangkat ke
Pekanbaru untuk melakukan pendaftaran ulang. Selesai melakukan pendaftaran dia
kemudian menelpon ibunya, setelah beberapa saat berbicara ibunya pun memberitau
Arif “ belajarlah yang rajin Rif uang yang ibu berikan adalah hasil dari
pengadaian satu – satunya tanah milik keluarga kita.” Kata ibunya. Mendengar
perkataan ibunya dia pun tak mampu mengeluarkan kata – kata dari mulutnya,
dunia seolah berhenti berputar dan air matanya pun tak tertahankan untuk
mengalir. Dia merasa seolah – olah hanya memberi beban yang berat bagi
keluarganya.
Melihat pengorbanan keluarganya Bang Arif pun
berjanji pada dirinya sendiri “ aku tidak akan membebani keluarga ku lagi
dengan biaya kuliahku.” Ujarnya dalam hati. Dari saat itu Bang Arif bekerja
keras untuk membiayai kuliahnya tanpa sedikit pun meminta uang dari
keluarganya, berbagai pekerjaan pun ia kerjakan asal dapat menghasilkan uang
dan tentu saja uang yang halal. Tak jarang dia hanya makan satu kali dalam satu
hari, itu pun masih mendiangan kalau nasi yang iya makan terkadang ia hanya
makan sebungkus mie dalam satu hari. Begitulah pengorbanan dan hari – hari yang
dijalani Bang Arif dari awal kuliah hinga selesai.
Tetapi pengorbanan yang ia
lakukan berbuah manis, sekarang dia menjadi orang yang cukup sukses, dan dia
meyakini kesuksesan yang dia raih saat ini adalah berawal dari ketulusan
pengorbanan dari keluarganya oleh karena itu Bang Arif sangat mementingkan
keluarganya dari segalanya.
Selesai………
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !